Thursday 26 June 2014

Musim Emas Dani MotoGP Dani Pedrosa

Siapa yang tidak tahu kalau Dani merupakan anak emas Honda sejak mengikuti ajang balap internasional, yang di mentori Alberto Puig.


Awal kejayaan dan memuncaknya karir Dani tepatnya tahun 2003 saat dia berhasil menjadi juara dunia 125cc 2-tak (sekarang moto3). Berlanjut debutnya ke kelas 250cc 2-tak (sekarang moto2 600cc) di tahun 2004, dengan naungan Telefonica Movistar Honda Junior, dan menjadi juara dunia di tahun debutnya itu. Tahun berikutnya 2005, Dani tetap bertahan di kelas 250cc dan tetap berpanji Telefonica Movistar Honda Junior. Di musim kedua ini gelar juara dunia berhasil diraih untuk kedua kalinya tanpa hambatan yang berarti.

Tahun 2006 Dani naik kelas ke motoGP di tim Repsol Honda. Awalnya Dani sempat menjadi rebutan antara Repsol Honda dan Telefonica Movistar Honda (Gressini Honda). Kedua tim merupakan sponsor besar yang berasal dari Spanyol. Dani memilih untuk ke Repsol Honda karena memang berstatus tim pabrikan.

Dari musim 2006 sampai sekarang 2014, tepatnya sudah 9 musim Dani di tim pabrikan, tetapi Dani tidak berhasil menggenggam gelar juara dunia. Dani hanya bisa menggangu rider papan atas lainnya, nisa dikatakan Dani merupakan rider spesialis runner-up. Tetapi Dani sempat menunjukkan taringnya sebagai rider juara dengan memenangi 7 seri dari total 18 di musim 2012. Kemenangan ini merupakan kemenangan terbanyak 2012 dibanding dua rival terdkatnya, yakni Casey Stoner dan Jorge Lorenzo. Lorenzo memenangi 6 seri, sisanya 5 seri dipegang oleh Stoner. Ya, selama musim 2012, praktis podium pertama selalu dihuni oleh 3 rider teratas tadi.

Kemenangan yang banyak direnggut oleh Dani terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
  1. Cederanya Casey Stoner. Musim 2012 adalah musim terakhir bagi Casey untuk berlaga di motoGP. Pada musim terakhirnya ini, Stoner yang menyandang sebagai juara bertahan, mengalami cedera yang mengakibatkan absen di beberapa seri dan digantikan oleh rider WSBK Jonathan Rea. Dalam keadaan ini otomatis beban banyak tim ditanggung Dani, yang saat itu performa Lorenzo juga sangat strong.
  2. Motivasi dari kritikan juara GP500 Kevin Scwants. Kritikan pedas terlontar dari rider gaek Suzuki GP500, Kevin Schwants, yang mengatakan bahwa Dani tidak akan pernah menjadi seorang juara dunia motoGP meskipun sudah lama membela tim pabrikan. Kritikan Schwants langsung di balas oleh manajer sejaligus mentor Dani, Alberto Puig. Berikut beberapa kutipan kritikan Schwants dan pembelaan Alberto :
Schwants : "Dani perlu mencapai level yang lain. Saya menyukainya, dia telah menjadi pembalap pabrik Honda selama delapan tahun dan tak pernah memenangi sesuatu (gelar juara dunia). Saya ingin dia membuktikan kalau saya salah (di masa mendatang), tetapi saya tak yakin dia mampu melakukannya".

Alberto : "Mengatakan Dani tak memenangi apapun selama delapan tahun merupakan tipikal orang yang tidak tahu apa yang dikatakannya dan terutama, itu sangat tidak sopan'.

Alberto menambahkan bahwa, seprti Schwantz, Dani mengalami banyak cedera - kemudian mengalihkan perhatin kepada gelar kelas 500cc yang diraih Schwantz.

Alberto : "Tuan Schwantz, Dani belum memenangi ini (juara dunia motoGP), tetapi dengarkan apa yang saya katakan kepadamu bahwa Anda tidak akan seperti... Anda  mendapatkan gelar itu (1993), tetapi Anda memenangi karena Wayne Rainey celaka di Misano dan berhenti berlomba. Jika tidak, Anda tidak akan mendapat gelar itu".
"Anda seorang pembalap hebat, super spektakuler, tetapi merujuk hasil-hasilnya, Anda selalu berada dibawah bayangna dari, pertama Eddie Lawson dan kemudian secara permanen dari Rainey".

Kemudian mengenai kontribusinya kepada Dani, Alberto mengatakan. "Sejak saya pensiun dari kompetisi, saya bekerja keras untuk membantu para pembalap, terutama Dani, juga pembalap dalam waktu tertentu Seperti Casey Stoner, Toni Elias, Alvaro Bautista, Marc Marquez, dan Julian Simon. Dan semua dari mereka sudah juara dunia".

"Anda tuan Schwantz, sudah memiliki sekolah balap di Texas selama bertahun-tahun untuk membantu anak-anak berlomba, dan sampai hari ini, tak ada yang berhasil bahkan lolos kualifikasi untuk ikut lomba do Eropa. Tidak ada sama sekali, dalam hal ini tak ada kesuksesan".

Alberto mengakhiri dengan sebuah cerita ketika dia dan Schwantz bertarung di trek yang sama, pada race kelas 500cc di sirkuit Hockenheim GP Jerman tahun 1994. Mick Doohan meraih kemenangan, dengan Alberto, yang saat itu juga membela Honda, finis di podium ketiga, kurang dari dua detik dari Schwantz rider Suzuki.

"Pada 1994 aya merasa terhormat berbagi podium dengan Anda dan Mick Doohan di Hockenheim. Dalam balapan itu Honda tunggannganku lebih cepat dibandingkan Suzuki, dan saya mengambil keuntungan untuk melewati di lintasan lurus yang panjang, hingga kita mencapai tikungan S, saat pengereman Anda lebih baik. Pada akhirnya di podium, saya merasa sangat terhormat dan mengagumi Anda, untuk seseorang yang baru saja mengajariku bagaimana mengerem saat limit dengan sebuah motor balap. Sayang, setelah membaca pernyataanmu, rasa hormat yang lahiir dalam sebuah hari yang dingin di Hockenheim pada 1994 lenyap semua".
Sumber kutipan dari Kompas.com

Wah, wah, sungguh pernyataan pedas yang dilontarkan balik oleg Alberto. Balik lagi ke bahasan awal.

Berikut data pemenang selama motoGP musim 2012 :
  1. Losail, Qatar. Lorenzo
  2. Jerez, Spanyol. Casey
  3. Estoril, Portugal. Casey
  4. Le Mans, Prancis. Lorenzo
  5. Catalunya, Spanyol. Lorenzo
  6. Silverstone, Inggris. Lorenzo
  7. Assen, Belanda. Casey
  8. Mugello, Italia. Dani
  9. Sachsenring, Jerman. Lorenzo
  10. Laguna Seca, USA. Casey
  11. Indianapolis MS, USA. Dani
  12. Brno, Rep Ceko. Dani
  13. Misano, Rep San Marino. Lorenzo
  14. Aragon, Spanyol. Dani
  15. Motegi, Jepang. Dani
  16. Sepang, Malaysia. Dani
  17. Philips Island, Australia. Casey
  18. Valencia, Spanyol. Dani
Pada dua seri akhir, tepatnya di Philip Island, Dani terjatuh dan tidak dapat melanjutkan race, sehingga Lorenzo mengunci gelar juara saat itu. Memang dalam musim yang kesembilan bersama Repsol Honda, Dani belum membuahkan satu pun gelar juara dunia motoGP. Selalu menjadi runner-up teammate-nya di Repsol. Tetapi siapa sangka kalau di lain waktu Dani dapat meraihnya dengan bendera lain motor (Honda)? Ya, semoga saja.

Salam Biker Nusantara !

No comments: