Penelitian pada masa modern initelah menjelaskan abhawa gerhana bulan adalah tersembunyinya bulan pada masa tertentu sebagai akibay terletaknya bumi di antara bulan dan matahari hingga menutupi cahaya pantulan dari bulan. Maka kita menyangka bahwa bulan tersembunyi, dan tidak terlihat kecuali sedikit. Gerhana bulan senantiasa terjadi saat bulan purnama.
Sesungguhnya gerhana bulan terjadi minimal sekali dalam setiap tahun.
Saat terjadi gerhana bulan total dapat dimungkinkan melihatnya dengan
mudah dari segenap penjuru bumi dengan syarat berada di arah
berhadapan dengan bulan. Yang menakjubkan, bahwa seandainya adaorna
yang duduk di atas bulan pada saat terjadinya gerhana bulan tersebut,
dia akan melihat gerhana bumi. Yaitu dia tidak akan bisa melihat
bumi, akan tetapi dia hanya melihat bayangannya saja karena matahari
terletak di belakangnya. Bumi akan tampak bagi orang yang di bulan
sebagai daerah yang dikelilingi warna merah yang indah.
Kecepatan bulan saat terjadi gerhana mencapai 1 km/detik atau sekitar
3.600 km/jam. Dan gerhana tersebut akan berlangsung biasanya 100
menit. Saat terjadi gerhana bulan sebagian, bulan akan tampak seperti
potongan tembaga yang kuno. Dan tampak padanya seolah-olah ia
membara, hal itu disebabkan oleh adanya awan dan debu di udara yang
datang dari bulan dan menghamburkannya (mengaburkannya) hingga
tampaklah seolah-olah ada bara. Namun terkadang pula saat gerhana,
bulan tampak berwarna gelap lain yaitu coklat atau jingga.
Kita lihat bagaimana bulan yang sempurna berada di atas sesaat
sebelum gerhana, kemudian cahaya dihalangi oleh bumi sedikit demi
sedikit hingga kita melihat gerhana bulan total. Inilah orbit-orbit
yang kita melihat pada hari ini dengan gambar yang sebenarnya,
ternyata al-Qur'an telah menggambarkannya kepada kita dengan
firman-Nya :
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai
bentuk tandan yang tua.” (QS Yasin: 39)
No comments:
Post a Comment