Sebelumnya Gerhana Dalam Mitos, Sains, dan Agama
Pada
saat Nabi SAW diutus. Maka orang-orang kafir Mekkah bersegera
menanamkan keragu-raguan terhadap risalah penutup para nabi ini.
Akan
tetapi bagaimana Nabi SAW menyikapi fenomena ini ndan bagaimana
berbicara tentangnya? Apakah beliau mencampur aduk ucapan beliau
dengan dongeng-dongeng yang melekat tersebut? Ataukah beliau
meletakkan ilmu astronomi modern? Kita akan melihat pada artikel ini
bagaimana terjadinya gerhana bulan. Kita akan berbicara tentang
rahasia fenomena yang indah ini. Apa yang telah disingkap oleh para
peneliti abad 21. Di samping itu kita akan merenungkan apa yang telah
disabdakan oleh Nabi kita yang mulia tentang fenomena ini pada 14
abad yang lalu.
Apakah Gerhana Bulan
Itu?
Denag
sederhana kita akan katakan bahwa fenomena gerhana bulan berkaitan
dengan tiga benda langit, yakni matahari, bulan, dan bumi. Bulan
berputar mengelilingi bumi pada garis edar yang telah ditentukan.
Bumi bersama bulan berputar di garis edarnya mengelilingi matahari.
Inilah yang diisyaratkan oleh al-Qur'an yang artinya:
“Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS
Yasin: 40)
Garis-garis peredaran ini saling bertemu dan bersinggungan. Sekalipun
demikian, masing-masing benda langit angasa tersebut tetap terjaga
pada garis edarnya masing-masing, tidak pernah terjadi tabrakan
sedikitpun dalam sistem alam raya yang menakjubkan ini. Oleh karena
itulah Allah SWT menerangkan pemandangan ini kepada kita dengan
firman-Nya yang artinya:
“Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak bisa
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
(QS Yasin:40)
Akan
tetapi kadang-kadang bulan lewat di hadapan matahari hingga menutupi
cahayanya, maka inilah yang disebut dengan gerhana matahari (Kusuf,
Solar Eclipse). Jika bulan lewat
di depan matahari dalam bentuk yang utuh , maka cahaya matahari pun
tertutup secara total (mengahalangi sinar matahar dari bumi). Maka
terjadilah gerhana matahari total. Adapun jika bulan lewat di depan
matahari dan menutup sebagian cahaya matahari, maka ini yang disebut
gerhana matahari parsial
(sebagian).
Selama gerhana matahari, sebenarnya bulan membuat dua bayangan
terhadap bumi. Bayangan pertama disebut dengan “Umbra” yang hanya
mencapai sebagian kecil permukaan bumi. Bayangan lainnya disebut
“Penumbra”, dimana bayangannya mencapai bumi lebih besar dari
“umbra”. Hal ini menyebabkan secara perlahan langit menjadi
gelap. Jika bulan dan matahari berada pada satu garis yang sempurna,
maka disebut Gerhana Total. Gerhana matahari total hanya dapat
dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan “umbra”
Gerhana total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat
menyaksikannya sekali dalam seumur hidup. Bulan adalah daratan dingin
yang luasnya kurang lebih 3.500 km. Bulan mengitari bumi selama 29,5
hari, maka di tengah-tengah perputaran tersebut bulan melewati
beberapa orbit hingga dia menjadi hilal (bulan sabit) kemudia menjadi
purnama dan kemudian mengecil dan menjadi hilal kembali. Begitulah
seterusnya.
No comments:
Post a Comment