Peperangan
Yarmuk terjadi pada 5 rajab tahun 15 H. Peperangan ini dinamakan
demikian karena terjadi di atas Sungai Yarmurk.
Detail
peperangan :
Keempat
panglima perang, yaitu : Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Yazid bin Abi
Sufyan, Syurabil bin Hasanah dan Amru bin al-Ash. Mereka bergerak
dengan bala tentaranya untuk membebaskan Syam. Ketika mereka memasuki
arah selatan Syam, mereka mendapati pasukan Romawi yang berjumlah
sekitar 250.000 tentara yang dipimpin oleh Tidzraq saudara Heraklius,
dan dibantu oleh sekitar 60.000 orang arab yang dipimpin oleh
Jibillah bin al-Aiham al-Ghasaani. Kaum myslimin tidak dapat
menghadapi merek yang berjumlah sangat banyak ini. Maka terjadilah
surat menyurat di antara mereka yang berakhir dengan kesepakatan
untuk berkumpul di lembah Yanmuk di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin
al-Jarrah. Namun demikian mereka belum berani bergerak menghadapai
tentara Romawi, amak ia meminta kepada Khalifah Abu Bakar RA untuk
memberikan tambahan pasukan.
Maka
beliau memandang abhwa tidak ada yang sanggup menyelamatkan situasi
di Syam kecuali Khalid bin Walid RA. Beliau berkata dengan
perkataannya yang terkenal : “Demi Allah aku akan melupakan
bangsa Romawi; was-was setan dengan Khalid bin Walid”.
Kemudian ia menulis surat kepadanya: “Amma ba'du! Jika sampai
suratku ini, maka tinggalakan Iraq, dan angkatlah seorang pengganti
di negeri itu seperti saat kamu datang pada mereka. Pergilah dengan
cepat dengan orang-orang yang kuat dari bala tentaramu yang datang
bersamamu dari Yamamah dan yang menemanimu dalam perjalanan serta
yang menemimu dari Hijaz hingga tiba di Syam, dan engkau bertemu
dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah serta kaum muslimim yang bersamanya.
Jiak kalian semua telah bertemu, maka engakulah pemimpin mereka. Dan
semoga keselamatan selalu menyertaimu!”
Begitu
pesan Khalifah Abu Bakar RA sampai kepada Khalid ia segera
melaksanakan pesan khalifah tersebut. Kemudian ia berjalan menuju
Syam bersama dengan 7.000 bala tentara dalam perjalanan yang paling
berbahaya dalam sejarah perjalanan pasukan perang. Meraka menaklukan
jarak lebih dari seribu kilometer hanya dalam 18 hari, menaklukkan
gurun yang kering dan gersang, hingga sampailah mereka di lembah
Yanmuk. Akhirnya Khalid bin Walid menerima penyerahan komando perang
dari Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan terjun dalam peperangan melawan
kaum salib Romawi, sebuah peperangan terbesar dalam sejarah yang
banyak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
peperangan-peperangan kaum muslimin selanjutnya. Akhirnya hancurlah
bala tentara Romawi, yang pada saat itu merupakan angkatan perang
terkuat du dunia, karena banyak di antara mereka yang terbunuh hingga
mencapai 120.000 tentara. Heraklius, Imperium Romawi itu betul-betul
merasakan kehancuran Romawi dengan apa yang telah menimpa bala
tentaranya. Segera ia hengkang meninggalkan Syam untuk
selama-lamanya. Hatinya tersayat-sayat dipenuhi dengan tetesan darah.
Ia menyesal dan pedih karena telah mengeluarkan seluruh daya dan
upaya untuk mendapatkan kembali Syam dari Persia. Kemudian dibebaskan
oleh umat Islam dengan begitu saja.
Banyak
dari kaum muslimim yang syahid dalam peperangan ini ndan mencapai
3.000 syuhada. Ini merupakan langkah awal dalam membebaskan
daerah-daerah Syam yang lain. Dan telah sempurna pembebasannya pada
masa Amirul Mikminin Umar bin Al-Khattab RA. Alhamdulillahi
Rabbil'Alamin.
“Dan
Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan
sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan
kemmenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Laah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS
al-Anfal: 10)
No comments:
Post a Comment