Wednesday, 22 February 2017

Perang Yarmuk

Peperangan Yarmuk terjadi pada 5 rajab tahun 15 H. Peperangan ini dinamakan demikian karena terjadi di atas Sungai Yarmurk.

Detail peperangan :
Keempat panglima perang, yaitu : Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Yazid bin Abi Sufyan, Syurabil bin Hasanah dan Amru bin al-Ash. Mereka bergerak dengan bala tentaranya untuk membebaskan Syam. Ketika mereka memasuki arah selatan Syam, mereka mendapati pasukan Romawi yang berjumlah sekitar 250.000 tentara yang dipimpin oleh Tidzraq saudara Heraklius, dan dibantu oleh sekitar 60.000 orang arab yang dipimpin oleh Jibillah bin al-Aiham al-Ghasaani. Kaum myslimin tidak dapat menghadapi merek yang berjumlah sangat banyak ini. Maka terjadilah surat menyurat di antara mereka yang berakhir dengan kesepakatan untuk berkumpul di lembah Yanmuk di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Namun demikian mereka belum berani bergerak menghadapai tentara Romawi, amak ia meminta kepada Khalifah Abu Bakar RA untuk memberikan tambahan pasukan.

Maka beliau memandang abhwa tidak ada yang sanggup menyelamatkan situasi di Syam kecuali Khalid bin Walid RA. Beliau berkata dengan perkataannya yang terkenal : “Demi Allah aku akan melupakan bangsa Romawi; was-was setan dengan Khalid bin Walid”. Kemudian ia menulis surat kepadanya: “Amma ba'du! Jika sampai suratku ini, maka tinggalakan Iraq, dan angkatlah seorang pengganti di negeri itu seperti saat kamu datang pada mereka. Pergilah dengan cepat dengan orang-orang yang kuat dari bala tentaramu yang datang bersamamu dari Yamamah dan yang menemanimu dalam perjalanan serta yang menemimu dari Hijaz hingga tiba di Syam, dan engkau bertemu dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah serta kaum muslimim yang bersamanya. Jiak kalian semua telah bertemu, maka engakulah pemimpin mereka. Dan semoga keselamatan selalu menyertaimu!”

Begitu pesan Khalifah Abu Bakar RA sampai kepada Khalid ia segera melaksanakan pesan khalifah tersebut. Kemudian ia berjalan menuju Syam bersama dengan 7.000 bala tentara dalam perjalanan yang paling berbahaya dalam sejarah perjalanan pasukan perang. Meraka menaklukan jarak lebih dari seribu kilometer hanya dalam 18 hari, menaklukkan gurun yang kering dan gersang, hingga sampailah mereka di lembah Yanmuk. Akhirnya Khalid bin Walid menerima penyerahan komando perang dari Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan terjun dalam peperangan melawan kaum salib Romawi, sebuah peperangan terbesar dalam sejarah yang banyak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap peperangan-peperangan kaum muslimin selanjutnya. Akhirnya hancurlah bala tentara Romawi, yang pada saat itu merupakan angkatan perang terkuat du dunia, karena banyak di antara mereka yang terbunuh hingga mencapai 120.000 tentara. Heraklius, Imperium Romawi itu betul-betul merasakan kehancuran Romawi dengan apa yang telah menimpa bala tentaranya. Segera ia hengkang meninggalkan Syam untuk selama-lamanya. Hatinya tersayat-sayat dipenuhi dengan tetesan darah. Ia menyesal dan pedih karena telah mengeluarkan seluruh daya dan upaya untuk mendapatkan kembali Syam dari Persia. Kemudian dibebaskan oleh umat Islam dengan begitu saja.

Banyak dari kaum muslimim yang syahid dalam peperangan ini ndan mencapai 3.000 syuhada. Ini merupakan langkah awal dalam membebaskan daerah-daerah Syam yang lain. Dan telah sempurna pembebasannya pada masa Amirul Mikminin Umar bin Al-Khattab RA. Alhamdulillahi Rabbil'Alamin.

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemmenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Laah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al-Anfal: 10)

No comments: