Sunday, 19 February 2017

TANGGUNG JAWAB -Bagian 1

Setelah mendapatkan apa yang namanya cinta, Trilogi Cinta yang terakhir adalah moral alias tanggungjawab terhadap cinta itu. Merawat dan memupuk cinta agar terus mekar dan berkembang. Tak seharunya seorang pecinta hanya banga setelah mendapatkan cintanya lalu dia meninggalkan cintanya tanpa penuh tanggung jawab menjaganya. Bangga dengan prestasinya mengejar cinta namun setelah didapat malah membiarkanyya ditumbuhi lumut dan ilalang.
Ingatlah bagaimana mungkin melupakan perjuangan meraih cinta itu, berkorban, berpeluh keringat, dicaci maki, dimarahi, eh... malah membiarkan cinta itu layu bagai bungan ditengah pasir yang gersang. Sebaik-baiknya langkah yang hasrus dolakukan adalah tunjukkan bahwa cintamu kepada isteri/siamu anda begitu besar tanpa kenal waktu dan zaman. Buktikan bahwa cinta yang tumbuh ingin ada sehidup-semati. Bukan cinta layu, yang kemudian mencari lagi.
Seorang suami/istri harus lebih banyak lagi mencurahkan segala cinta, kasih sayang dan pengorbanan di dalam rumah tangganya. Mengurus segala keperluan suami/istri, rumah, anak-anak dan lainnya. Kadang senyuman manis dari seorang istri mampu menghilangkan rasa lelah bekerja mencari nafkah. Merasa senang dan terhibur saat istri berdiri di pintu masuk menyambutnya dengan penampilan yang baik, dengan senyuman yang manis, mencium tangannya, duh mesranya.... Seakan-akan masalah-masalah di kantor yang ada, hilang tanpa bekas saat sang suami sudah berada di rumah. Ia betah tinggak di rumah sampai-sampai saat berada di kantor, ia tak sabar ingin cepat pulang untuk bertemu dan berjumpa dengan sang istri tercinta. Baginya kebahagiaan hidup dengan sambutan yang mesra menantinya pulang.
Kemudia jadilah pelengkap baginya. Jika ada kekurangan dari pribadinya yang muncul, sebaiknya tidak membeberkan rahasianya, tapi harus menjadi “penambal” yang mahir. Menambal kekurangan pribadi yang ada merupakan salah satu tujuan pernikahan. Dimana dua insan manusia bersatu bukan dalam keadaan sempurna. Masing-masing membawa ketidaksempurnaan/kekurangan. Sehingga saat keduanya disatukan akkan saling memberi dan menerima. Seperti perminan bongkar pasang gambar, dimana hal yang kurang dicarikan pelengkapnya sehingga yang nampak dalam rumah tangga adalah keutuhan dan keserasian hidup. Hidup saling mengisi dan melengkapi.
Jangan merasa bahwa sang suami/itri pasto membutuhkannya sehingga tidak perlu diperintah akan mampu membaktikan dirinya kepada pasangannya. Menanyakan apa yang terjadi masalahnya kemudian menyelesaikannya dengan baik.

No comments: